PARENTING DI MI DARUL MUTTAQIN SADANG
Sabtu, 19 November 2022, MI Darul Muttaqin Sadang mengadakan kegiatan parenting dengan tema “SINERGITAS PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN, GURU, DAN ORENAG TUA BAGI ANAK SPESIAL (ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS)”.
Tujuan kegiatan parenting ini untuk memberikan Informasi tentang adanya Pendidikan Inklusi kepada orang tua di lingkungan sekitar dan Masyarakat, serta memotivasi para orang tua anak berkebutuhan Khusus untuk tetap semangat dan pantang menyerah dalam mengembangkan anak spesialnya. Kegiatan ini dihadiri Kepala Kemenag Sidoarjo, Ketua Cabang Maarif Sidoarjo, Ketua Yayasan, Ketua Komite, Kepala Sekolah, Wali murid kelas Inklusi MI Darul Muttaqin, Orang tua Anak berkebutuhan khusus dan para guru dari lembaga pendidikan lain.
Ibu Nur Aini, Kepala MI Darul Muttaqin Sadang dalam sambutannya menyampaikan bahwa MI Darul Muttaqin siap menerima anak Berkebutuhan Khusus sebagai Peserta didik dengan kategori mampu latih dan mampu didik. Dengan Dasar Kepedulianlah MI Darul Muttaqin Mulai menerima Anak-anak dengan Kebutuhan kusus untuk menjadi peserta didiknya agar mereka bisa menjalankan proses perkembangan dan pembelajaran seperti anak-anak yang lain seusianya.Tahapan untuk masuk ke MI Darul Muttaqin Sadang bagi Anak berkebutuhan Khusus akan di perbaiki dengan adanya Persyaratan masuk yaitu melampirkan diagnosa anak berkebutuhan khusus dari Dokter tumbuh kembang Anak. Beliau juga menghimbau kepada wali murid dan para orang tua Anak berkebutuhan kusus untuk melanjutkan metode belajar yang di sampaikan guru di rumah sebagai upaya dan sebagai bentuk kerja sama anatara Orang tua anak berkebutuhan khusus dengan Guru demi sang anak.
Pembimbingan anak berkebutuhan Khusus tidak bisa di lakukan hanya perorangan saja sangat d butuhkan kerjasama yang baik antara Orang tua dan Guru. Untuk merawat dan mendidik Anak-anak spesial sangat di butuhkan cinta sejati, sikap memaafkan karena dalam mendidik anak spesial pasti akan ada ketidaknyamanan dalam prosesnya. Dan juga sikap Dermawan adalah sikap luar biasa yang akan memberikan efek positif terutama anak-anak kecil khusunya anak-anak special. “Saya beserta tim akan berusaha untuk membantu mendapatkan kolega atau link kerjasama dalam memajukan program Inklusi di Mi Darull Muttaqin Sadang “ Sambutan Bapak Misbahuddin selaku Ketua Cabang Ma’arif Sidoarjo.
Bapak Arwani Selaku Kepala Kantor Kemenag Sidoarjo juga menyampaikan sambutannya “Atas nama Keluarga besar Kementrian Agama Sidoarjo banyak mengucapkan banyak terima kasih telah di adakanya acara parenting ini sehingga untuk kedepanya keberadaan Mi Darul Muttaqin sadang akan menjadi perhatian penuh oleh Masyarakat sekitar, karena tidak semua Madrasah dapat melakukan program sekolah inklusi di Sidoarjo. Kementrian Agama dan Lembaga Ma’arif siap mengawal keberadaan sekolah Inklusi MI Darul Muttaqin Sadang untuk kedepanya, Juga akan mengawal persiapan Lembaga Darul Muttaqin agar dapat berjalan dan berkembang dengan baik”.
Pada intinya Kemenag sangat mendukung program Inklusi Darul Muttaqin Sadang agar program yang di tawarkan bisa maju dan sukses kita harus selalu meningkatkan kerjasama antara sekolah dan orang tua secara terus menerus dengan harapan anak berkebutuhan khusus bisa meneruskan pendidikan ke jenjang selanjutnya seperti layaknya anak-anak yang lainya. Menjaga mutu prestasi siswa Reguler maupun Anak Berkebutuhan Khusus. “Orang tua anak Berkebutuhan Kusus tidak berkecil hati agar tetap berusaha lahir dan usaha batin (doa)”. Harap Bapak Kepala Kantor Kemenag Sidoarjo
Ibu Ken Larasati S.Psi, selaku pemateri dan Praktisi terapis serta Pendiri Yayasan Pendidikan Anak berkebutuhan Khusus “Sabdo Wahyu Jati” yang berlokasi di Boro Tanggulangin Sidoarjo menyampaikan “ Dengan adanya acara ini yang di datangi oleh Kemenag dan Kepala Ma’arif Sidoarjo bisa di katakan sebagai angin segar untuk Anak Berkebutuhan Khusus yang telah dan akan di sekolahkan di sekolah Inklusi Darul Muttaqin Sadang”.
Kesimpulan dari apa yang disampikan Ibu Ken tentang beberapa strategi untuk mengangani siswa berkebutuhan diantaranya :
- Menyamakan Persepsi bahwa Anak Berkebutuhan Kusus adalah anak-anak yang berbeda dengan yang lain membutuhkan penanganan serta lembaga pendidikan yang berbeda.
- Mendeteksi dini dari Guru Lanjut ke Tumbuh kembang anak, Jika dalam proses perkembangan siswa mengalami perbedaan maka orang tua dengan guru harus bersinergi agar anak segera mendapatkan penangan khusus dari Psikolog atau Dokter tumbuh kembang hal ini di sebut intervensi.
- Jika sekolah mengetahui kalau anak didiknya berbeda maka apabila sekolah ini telah setting inklusi anak spesial tersebut harus di terima di sekolah ini, namun jika sekolah ini tidak atau belum setting Inklusi maka di harapkan sekolah ini bisa memberikan rujukan dimana sekolah Inklusi yang bisa menerima anak spesial tersebut.
- Orang tua didak boleh malu dan menutupi kekurangan anaknya karena semakin cepat di ketahui letak perbedaanya akan semakin cepat penanganan dan pembelajaran yang harus di berikan agar tidak terkalahkan oleh usia, karena semakin bertambahnya usia anak pembelajaran akan semakin membutuhkan waktu dan tenaga ekstra.
- Dari berbagai macam keluhan atau gangguan anak berkebutuhan khusus semua pasti akan mendapatkan penanganan, pembelajaran, dan terapi yang berbeda-beda. Begitu juga dengan proses penyembuhannya akan membutuhkan waktu yang berbeda di setiap gangguanya.
- Para Orang tua harus siap mental dalam memilih sekolah Inklusi, Para Orang tua juga di tuntut untuk memahami dan menyadari setting kelas Inklusi seperti anaknya di sendirikan atau anaknya di tempatkan pada bangku paling belakang, karena yang memahami setting kelas hanya Guru dan pembimbing khususnya.
- Para Orang tua harus mau berubah demi perkembangan anak berkebutuhan kususnya, Orang tua di harapkan untuk selalu percaya diri dan tidak boleh membandingkan perkembangan anak spesial satu dengan anak spesial lainya, karena setiap anak mempunya stimulator dan lingkungan tumbuh yang berbeda.
- Sekolah yang setting Inklusi harus menyiapkan fasilitas setidaknya ada Ruang Sumber, Ruang Konseling, Guru Shadow, parenting antara Wali Murid Inklusi dan reguler.
- Pihak sekolah juga harus bisa memahami kondoso ekonomi dan lingkungan yang mempengaruhi perilaku siswa, bagi Guru juga sangat penting untuk selalu memotivasi orang tua anak berke butuhan khusus.
“ Pada intinya titik perkembangan anak bertumpu pada prinsip orang tua, jika orang tua percaya dan yakin bisa maka anak juga akan bisa” tegas Ibu Ken.