“UPZIS NU CARE – LAZISNU RANTING NU SEPANJANG MERAIH MIMPI”

Judul di atas oleh UPZIS NU CARE Ranting NU Sepanjang, salah satunya direalisasikan dengan mengikuti Turba Pemantapan Program Koin NU Peduli UPZIS NU CARE – LAZISNU MWC NU TAMAN di Jam’iyah Muslimat Ranting NU Sepanjang.

Acara pemberian hadiah kepada Jama’ah Ibu-ibu Muslimat yang lahirnya pada hari Kamis tanggal 21 dilakukan oleh Sekretaris UPZIS NU CARE – LAZISNU MWC NU TAMAN (Bapak Tarmuji) di awal sambutannya. Selanjutnya beliau menyampaikan penjelasan tentang Program Koin NU Peduli.
Bapak Tarmuji yang dijuluki sebagai Ustadz Kaleng memberitahukan bahwa beliau adalah salah seorang pengurus yang paling getol melakukan sosialisasi Program Kaleng Koin NU Peduli dari satu ranting ke ranting yang lain di wilayah kecamatan Taman.

Beliau mengingatkan bahwa silaturrohim pada semua tokoh masyarakat khususnya tokoh-tokoh NU baik di ranting maupun di MWC NU Taman sangat penting untuk dilakukan sebagai salah satu kunci suksesnya program ini.

Beliau menjelaskan bahwa Gerakan Kaleng Koin NU Peduli bukanlah gerakan ilegal, namun gerakan yang secara hukum diatur dalam KEP-MENAG RI No. 255 / 2016 Kep. Kakanwil Kemenag Jatim No. 1979 Th 2017.

Tak lupa pula beliau sampaikan bahwa agar Gerakan Kaleng Koin NU Peduli ini sukses, jangan kita melihat ke belakang, namun harus menatap ke depan dengan penuh keyakinan, kerja keras tak kenal lelah untuk meraih kesuksesan. Beliau juga berpesan bahwa untuk meraih kesuksesan ada Virus-virus Kebaikan yang harus ditumbuhkan, yakni :
– Berani karena benar
– Loman
– Pantang Menyerah
– Akas dan Kober
– Kompak

Secara meyakinkan beliau menjelaskan pula bahwa tujuan Gerakan Kaleng Koin NU Peduli adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan warga NU, peningkatan ekonomi melalui koperasi, bantuan kepada korban bencana, bedah rumah, dan pembelian ambulan.

Di kesempatan itu beliau juga melaporkan bahwa dalam perjalanannya, gerakan ini juga ada yang “gembosi” istilah Jawanya, namun kita harus tetap sabar dalam berjuang kata beliau.

 

 

Sebagai pelengkap Turba, sebelum do’a dipanjatkan oleh Ketua UPZIS NU CARE RANTING NU SEPANJANG (Ustadz Abdulloh), beliau menekankan bahwa NU diibaratkan seperti sebuah keluarga. Kalau ingin keluarga itu besar dan makmur, maka setiap anggota keluarga harus peduli pada keluarganya, bukan peduli pada keluarga yang lain. Demikian pula kalau ingin NU besar, warga NU harus peduli kepada NU, bukan peduli pada selain NU, mau berjuang untuk NU, mau beramal untuk NU, mau menyerahkan harta, jiwa, raga, dan pemikirannya untuk NU. Kalau sudah semacam ini, NU akan menjadi besar dan bermanfaat (dari NU oleh NU dan untuk NU). Beliau sampaikan pula bahwa jika NU besar NKRI akan jaya, NKRI akan tegar berdiri, Indonesia akan aman. Beliau katakan bahwa hancurnya negara Islam di Timur Tengah karena Ahlussunnah Wal Jama’ahnya tidak ada wadahnya. Di Indonesia Ahlussunnah Wal Jama’ahnya ada wadahnya yaitu NU.

Ketika NU besar ASWAJAnya terjaga, NKRI pun akan tegak berdiri sehingga mampu menyatukan banyak keragaman, dan pada akhirnya NKRI akan Jaya, menjadi negara yang makmur, aman sentausa sebagai Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur (red).